#

#

#

#

#

Rabu, 29 Oktober 2014

KEGIATAN PAKTIK TRANSMISI DI LAB.BENGKEL

Dengan di pimpin oleh Bapak Mukhamad Wahyu Saputra, S.Pd., Bapak Mugiono Prasetyo, S.Pd,, serta Bapak Denny Farisman, S.Pd. yang membimbing dua kelas yang sedang praktik secara bersamaan .Mari kita simak berita dan foto fotonya























Sabtu, 25 Oktober 2014

5 S SEBAGAI SEMBOYAN PEMBENTUK KARAKTER


(Hasil Wawancara Redaksi Nastupa Dengan Kepala Sekolah)
( Reporter Uzlifatul Qomariyah & Ahmad Prasetya )

Akhir-akhir ini dunia pendidikan selalu berbicara tentang pendidikan karakter dalam kegiatan belajar-mengajar. Kurikulum yang digunakan juga berhubungan dengan karakter yaitu Kurikulum 2013. Setiap sekolah punya siasat tersendiri untuk mewujudkan keberhasilan pendidikan karakter di sekolah mereka, tidak ketinggalan pula sekolah kita SMK Putra Bangsa Salaman juga turut mewujudkan pendidikan karakter tersebut.

Menurut kepala sekolah SMK Putra Bangsa Salaman, Kuntoro, S.Pd. Pendidikan karakter adalah sebuah pendidikan yang ditujukan untuk membuat siswa-siswi mengerti akan karakter yang mereka miliki masing-masing. Jadi tujuan dari penerapan pendidikan karakter ini adalah agar siswa-siswi mampu menjadi pemuda yang lebih memahami karakter yang mereka miliki.

“Setiap manusia pasti mempunyai karakter masing-masing, namun masih banyak yang belum memahami karakter yang mereka miliki, begitu pula SMK Putra Bangsa Salaman” ungkap pak Kun. Beliau berpendapat bahwa SMK kita belum maksimal dalam menerapkan pendidikan karakter, karena pada dasarnya pengetahuan mereka tentang karakter masih kurang.

Untuk itu, dalam perwujudan pendidikan karakter, SMK Putra Bangsa Salaman memiliki semboyan yang biasa disingkat dengan 5s. Apa itu 5s? Semua warga SMK Putra Bangsa Salaman pasti mengerti maksud dari semboyan tersebut. 5s itu kependekan dari Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan Santun. Mengapa SMK Putra Bangsa Salaman memilih semboyan demikian? Untuk memahami arti semboyan tersebut, inilah makna yang diungkapkan kepala sekolah kita:

1.      Senyum
Seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an, senyum merupakan ibadah. Siapa saja yang memberikannya kepada orang lain, maka ia akan mendapatkan balasan dari Allah SWT yang berupa pahala.
Menurut Pak Adik, senyum merupakan landasan awal untuk menerapkan pendidikan karakter yang ada di sekolah. Setiap warga SMK Putra Bangsa Salaman diharuskan untuk memberikan senyum satu sama lain, baik antara guru dengan guru, guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Pemberian senyum satu sama lain akan mengajarkan pada mereka tentang sifat keramahan. Selain itu, orang-orang yang sering tersenyum akan terhindar dari beberapa penyakit.

2.      Sapa
Setelah melempar senyum kepada orang lain, sapaan merupakan pelengkap yang sempurna. Walaupun tidak menyebutkan nama, sapaan bisa berupa salam. Tujuan dari penerapan “sapa” dalam SMK Putra Bangsa Salaman adalah membentuk pribadi yang mudah bergaul dan mengenal orang lain.
Allah SWT menyukai orang-orang yang saling menyapa satu sama lain, orang-orang seperti itulah yang akan masuk surgaNya. Hal itu telah dijelaskan dalam Al-Qur’an yang artinya sebagai berikut “barang siapa yang tidak memberikan sapa kepada orang lain, maka orang itu Aku haramkan masuk ke dalam surgaKu”.

3.      Salam
Memberikan salam dapat diartikan pula dengan memberikan doa. Barang siapa yang memberikan salam kepada orang lain, maka dia telah mendoakan orang


tersebut. Dan barang siapa yang mendapatkan salam dari orang lain, berarti orang tersebut mendapatkan doa dari orang lain. Selain itu, pengucapan salam mampu menghapuskan dosa-dosa yang telah kita miliki.
Tujuan diterapkannya kata “salam” agar semua warga SMK Putra Bangsa Salaman terbiasa untuk memberikan salam ketika saling bertemu, bukan malah memalingkan pandangan dan berpura-pura tidak tahu.

4.      Sopan
Akhir-akhir ini, kesopanan mulai luntur. Faktor utamanya adalah modernisasi yang lebih mendunia dan dianggap lebih menyenangkan. Namun, pernyataan yang demikian salah besar. Suatu negara yang bangsanya tidak mempunyai etika merupakan negara yang membuat hancur dirinya sendiri. Mengapa demikian? Negara yang bangsanya tidak beretika, lama-kelamaan akan melahirkan bibit-bibit kejahatan, baik kriminal, teroris, dll. Untuk itu SMK Putra Bangsa Salaman menerapkan kesopanan agar etika bangsa Indonesia lebih baik.

5.      Santun
Pasangan dari Sopan adalah santun, jadi jika seseorang menginginkan etikanya baik, maka dia harus memiliki sopan santun yang baik pula.

Setelah semua mengetahui makna dari 5s, diharapkan dapat tercipta karakter yang lebih baik di SMK Putra Bangsa Salaman sehingga lingkungan sekolah lebih harmonis.

Setelah mengetahui seluk-beluk pendidikan karakter di SMK Putra Bangsa Salaman. Kepala Sekolah SMK Putra Bangsa Salaman, Kuntoro, S.Pd. berpesan agar SMK Putra Bangsa Salaman mampu menjadi sekolah yang lebih baik lagi, sehingga prestasinya dalam dunia akademik maupun non akademik makin banyak dan membanggakan.

JUARA II REGU PUTRA PRAMUKA SALAMAN BINANGUN SALAMAN 2014


KEGIATAN PRAKTIK SISWA KELAS XII DI LABORATORIUM BENGKEL - MATA PELAJARAN LISTRIK OTOMOTIF
















KEIKUTSERTAAN LOMBA JALAN CEPAT 10 K

Sehat adalah melakukan sebuah kegiatan dengan menggerakkan seluruh anggota badan yang berguna untuk membangkitkan 22 siswa PASSUS (Pasukan Khusus) SMK Putra Bangsa Salaman, dengan menggunakan seragam Dinas Lapangan/DINLAP (Seragam Kegiatan Khusus Siswa) dan juga mencoba tampil beda dengan kontingen dari sekolah lain.

Seragam ini berunsur sebagai bagian dari semangat kebersamaan, dimana celana coklat dan kaos biru melambangkan gerakan yang sejajar antara gerak langkah semangat berkegiatan dengan kebanggaan membawa bendera SMK Putra Bangsa Salaman. Degan menggunakan sepatu PDL yang setiap hari digunakan siswa untuk bersekolah, bukan berarti memperlambat langkah, namun menciptakan gerakan yang selaras dan sepadan, sehingga membuta sebuah perbedaan dalam sebuah tim.


PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 SMK

PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

1.       Latar Belakang Perlunya Pengembangan Kurikulum 2013
a.       Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang seperangkatrencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaranserta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraankegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
b.      Dimensi Kurikulum:
-          Rencana mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
-          Cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran
c.       Alasan pengembangan kurikulum terangkum dalam table berikut ini:
Tantangan Masa Depan:
1.       Globalisasi
2.       Masalah Lingkungan Hidup
3.       Perkembangan Teknologi &Informasi
4.       Penerapan ilmu dan teknologi
5.       Ekonomi berbasis pengetahuan
6.       Kebangkitan Industri & Budaya
7.       Pergeseran kekuatan ekonomi dunia
8.       Pengaruh dari imbas teknosains
9.       Mutu pada Sektor Pendidikan
Kompetensi Masa Depan:
1.       Kemampuan Berkomunikasi
2.       Kemampuan Berpikir jernih dan kritis
3.       Kemampuan menjadi warga Negara yang efektif
4.       Toleran terhadap pandangan yang berbeda
5.       Kemampuan sesuai bakat dan minat
Fenomena Negatif yang mengemuka:
Perkelahian pelajar, Narkoba, Korupsi,Plagiarisme, Kecurangan dalam Ujian,Gejolak Masyarakat
Persepsi Masyarakat:
1.       Terlalu menitikberatkan pada masalah kognitif (satu arah(
2.       Beban siswa terlalu berat
3.       Kurang bermuatan karakter

2.       Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Rasional pengembangan Kurikulum didasarkan pada langkah pengembangan Kurikulum Berbasis kopetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006yang mencakup kopetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan.
Tantangan dalam pengembangan Kurikulum:
a.       Tantangan Internal
-          Pemenuhan Standar Pendidikan Nasional ( Standar Pengelolaan, Biaya, Sarana Prasarana, Pendidik dan tenaga Kependidikan, Isi, proses, penilaian, dan Standar Kopetensi Lulusan).
-          Perkembangan penduduk dilihat dari usia produktif, SDM, dan kemampuan menjadi modal pembangunan.
b.      Tantangan Eksternal (Lihat table Sebelumnya)
c.       Penyempurnaan Pola Pikir
Perubahan Pola Pikir dalam proses pembelajaran sebagai berikut:
-          Dari Berpusat pada Guru menuju berpusat pada siswa
-          Dari satu arah  menuju interaktif
-          Dari isolasi menuju lingkungan jejaring
-          Dari pasif menuju aktif menyelidiki
-          Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata
-          Dari pembelajaran pribadi menuju berbasis tim
-          Dari luas menuju prilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan
-          Dari stimulus rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru
-          Dari alat tunggal menuju alat multimedia
-          Dari hubungan satu arah menuju kebutuhan kooperatif
-          Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan
-          Dari usaha sadar tunggal menuju jamak
-          Dari satu ilmu pengetahuan menuju pengetahuan disiplin jamak
-          Dari control terpusat menuju otonomi dan kepercayaan
-          Dari pemikiran factual menuju kritis
-          Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan

 3.       Karakteristik Kurikulum 2013
a.       Menghayati dan mengamalkan  ajaran agama yang dianutnya
b.      Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan,  gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
c.       Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
d.      Mengolah,  menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
e.      Isi Kopetensi Kurikulum dirancang dalam bentuk KI (Kopetensi Inti) Kelas, dan Dirinci ke Kopetensi Dasar (KD) mata pelajaran.

4.       Proses Pembelajaran (Intrakulikuler dan Ekstrakulikuler) Kurikulum 2013

PEMBELAJARAN INTRAKULIKULER
PEMBELAJARAN EKSTRAKULIKULER
Pengertian: Proses pembelajaran yang berkenaan dengan mata pelajaran dalam structural kurikulum yang dilakukan dikelas
Pengertian: Kegiatan yang dilakukan untuk aktifitas yang dirancang sebagai kegiatan diluar pelajaran, terjadwal rutin setiap minggu.
BAGIAN DARI PROSES PEMBELAJARAN
1.       RPP Dikembangkan oleh Guru
2.       Pembelajaran didasarkan pada Prinsip pembelajaran Siswa Aktif
3.       Pembelajaran dilakukan dengan pengembangan ketrampilan kognitif,psikomotorik,pelatihan secara langsung (pengetahuan dan ketrampilan), dan tak langsung.(sikap)
4.       Dilaksankan secara berkesinambungan
5.       Penerapan prinsip Pembelajaran siswa aktif dengan menerapkan 5M:

Mengamati: melihat,membaca,mendengar,menyimak.
Menanya : lisan dan tulis
Menganalisis : menghubungkan,menentukan keterkaitan,membangun cerita/konsep.
Menginformasikan:
Lisan,Tulis
Mengkomunikasikan:
Lisan,tulis,gambar,grafik,table,dll

6.       Pembelajaran remedial berdasarkan hasil ulangan,tes, dan tugas.
7.       Penilaian bersifat formatif untuk memastikan kopetensi pada tingkat yang memuaskan.
Ekstra Wajib:
1.       OSIS
2.       Pramuka

Ekstra Pilihan:
1.       PMR
2.       Olahraga
3.       Pendidikan Kemiliteran
4.       Pendidikan Jurnalistik
5.       Pendidikan Seni Budaya
6.       Pendidikan Alam

5.       Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013
a.       Kurikulum bukan sekedar kumpulan mata pelajaran melainkan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kopetensi.
b.      Kurikulum brdasarkan SKL (Standar Kopetensi Kelulusan) sesuai dengan satun pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikandengan mengikuti system pendidikan wajib belajar 12 tahun.
c.       Kurikulum didasarkan oleh pengembangan kopetensi berupa sikap,pengetahuan,ketrampilan berpikir,dan ketrampilan psikomotorik yang dikemas dalam mata pelajaran.


6.       Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah (SMA/MA/SMK/MAK)
a.       Kelompok Mata pelajaran wajib yang diikuti oleh seluruh peserta didik
b.      Kelompok mata pelajaran peminatan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat,minat dan kemampuanya.

MATA PELAJARAN
KELAS
X
XI
XII
1
2
1
2
1
2
Kelompok A (Wajib)
1
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
3
3
3
3
3
3
2
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2
2
2
2
2
2
3
Bahasa Indonesia
4
4
4
4
4
4
4
Matematika
4
4
4
4
4
4
5
Sejarah Indonesia
2
2
2
2
2
2
6
Bahasa Inggris
2
2
2
2
2
2
Kelompok B (Wajib)
7
Seni Budaya
2
2
2
2
2
2
8
Prakarya dan Kewirausahaan
2
2
2
2
2
2
9
Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan
3
3
3
3
3
3
Kelompok C (Kejuruan)
C1.  Dasar Bidang Kejuruan
10
Fisika
2
2
2
2
-
-
11
Kimia
2
2
2
2
-
-
12
Gambar Teknik
2
2
2
2
-
-
C2.  Dasar Kompetensi  Kejuruan
13
Teknologi Dasar Otomotif
6
6
-
-
-
-
14
Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif
6
6
-
-
-
-
15
Teknik Listrik Dasar Otomotif
4
4
-
-
-
-
16
Simulasi Digital
2
2




C3.  Kompetensi Kejuruan
17
Paket Keahlian 1 : Teknik Kendaraan Ringan
-
-
18
18
24
24
Paket Keahlian 2 : Teknik Sepeda Motor
-
-
18
18
24
24
Paket Keahlian 3 : Teknik Perbaikan Bodi Otomotif
-
-
18
18
24
24
Paket Keahlian 4 : Teknik Alat Berat
-
-
18
18
24
24
TOTAL
48
48
48
48
48
48

7.       Elemen Perubahan Kurikulum 2013

KTSP 2006
Kurikulum 2013
Keterangan
TIK adalah mata pelajaran sendiri
TIK merupakan sarana pembelajaran yang dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain.
SMP
Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge
SMP/SMA/SMK
Untuk SMA ada penjurusan sejak kelas XI
Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan pendalaman minat.
SMA/SMK
SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi
SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
SMA/SMK
Penjurusan di SMK sangat detail (sampai keahlian)
Penjurusan di SMK tidak terlalu detil ( sampai bidang studi) di dalamnya terdapat pengelompokan dan pendalaman.
SMA/SMK